Selasa, 16 Oktober 2018

Memanah Dalam Pandangan Islam

Bagi kalangan umat muslim, pahahan adalah olah raga yang memiliki tempat istimewa karena memanah adalah salah satu dari tiga olah raga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam sebuah riwayat hadist mengatakan:

Setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata, “Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Ia menjawab, “Mau.” Uqbah berkata, “Saya telah mendengar beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.” Beliau bersabda: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.” (HR: AHMAD)

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di atas mimbar berkata: 
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!”
(HR, ABU DAUD)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada hiburan kecuali dalam tiga hal; seorang laki-laki yang melatih kudanya, candaan seseorang terhadap isterinya, dan lemparan anak panahnya. Dan barangsiapa yang tidak memanah setelah ia mengetahui ilmunya karena tidak menyenanginya, maka sesungguhnya hal itu adalah kenikmatan yang ia kufuri.” (HR, NASAI)

Kumpulan hadist diatas menggambarkan bahwasannya Rasulullah sangat menganjurkan agar seorang muslim dapat mempersiapkan diri untuk berjihad dijalan Allah, karena dalam beberapa hadist lain menerangkan bahwasannya saat perang akhir jaman, senjata yang akan umat manusia gunakan adalah busur, tombak dan pedang, karna semua teknologi senjata modern telah musnah atau habis, Hal ini Insya Allah akan kita bahas diartikel lain.

Kumpulan hadist diatas juga jelas sekali bahwa memanah memiliki kaitan erat dengan perkembangan peradaban Islam dari jaman Rasulullah hingga masa keemasan peradaban islam (Sekitar tahun 750 masehi - 1258 masehi)
yang dimana ketika bangsa Eropa masih terbelakang masuk dalam era kegelapan, namun peradaban Islam sudah berhasil menemukan berbagai macam pencapaian, dari bidang budaya, Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan seni.
Bahkan ketika bangsa Eropa masih sibuk memikirkan berapa banyak malaikat yang duduk di pucuk pohon Cemara, para ilmuan muslim sudah mulai menyelidiki berbagai aspek dari ilmu farmasi, psikoterapi,  astronomi dan ilmuan muslim bergerak lebih maju dalam bidang kedokteran dibanding ilmuan barat.
ketika barat belum mengetahui apa-apa tentang hal teknik anestesi dan pembedahan akan tetapi para ilmuan muslim sudah menemukan teknik tersebut.

Begitupula dalam hal memanah. dipercaya bahwa kemampuan memanah kaum muslim banyak menghasilkan kemenangan dimedan perang bahkan keahlian memanah diyakini menjadi kunci kemenangan pasukan yang dipimpin Sultan mehmed II atau yang juga dikenal dengan nama Muhammad Alfatih saat berjuang dalam pembebasan Konstatinopel tahun 1453

Dalam dunia islam memanah sangatlah tidak asing bahkan sudah tertanam dalam setiap perdabannya.

Sejarah Islam menyatakan bahwa Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk memberikan busur dan dua anak panah kepada Nabi Adam.
Tak hanya Nabi Adam, tetapi Nabi Muhammad pun merupakan seorang yang handal dalam hal memanah. Di musium topkapi turki bekas istana kesultanan pada masa dinasti utsmaniyah masih tersimpan busur dan tiga buah anak panah yang diyakini adalah milik Rasulullah.

Rasulullah juga menganjuran untuk mengajarkan kepada anak-anak kita berkuda, berenang dan memanah
Rasulullah Bersabda:
Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah
(HR BUKHARI dan MUSLIM)

Minggu, 07 Oktober 2018

Cara Membuat Thumb Ring Untuk Memanah Dari Tanduk

Banyak pemanah dari eropa tidak pernah mempelajari teknik thumbdraw dan thumbring bahkan masih ada yang belum pernah melihat atau mendengar tentang cincin ibu jari ini, sedangkan para pemanah asia, terlebih mereka yang menggunakan busur tradisional masih menggunakan dan mempelajari teknik thumbdraw dan thumbring,
Kata mereka yang telah mempelajari teknik thumbdraw mengatakan "teknik dengan menggunakan Jari telunjuk untuk menahan jempol ini sangatlah mirip dengan mekanik rilis moderen namun ia telah berusia ratusan tahun" dikarnakan mereka menggunakan teknik rilis dengan tiga jari





Keuntungan rilis dengan teknik thumbdraw dan menggunakan thumbring adalah dapat menghasilkan rilis yang halus dan bersih juga lebih cepat dari pada rilis menggunakan teknik tiga jari seperti para pemanah eropa.

Di Asia Thumb ring telah menjadi alat bantu utama dalam penggunaan busur tradisional bahwan bisa dikatakan wajib, disetiap wilayah thumbring memiliki beberapa bentuk yang berbeda, namun saya tidak akan membahas bentuk thumbring disetiap wilayah, saya hanya akan membahas dan memberikan tutorial cara membuat thumbring dengan bentuk yang paling banyak dikenal dan digunakan
diketahui ada dua tipe thumbring yang kita kenal.


Dari kedua tipe tersebut memiliki sudut yang berbeda.
Tipe A. pelepasan tali dapat lebih bersih karena tali tidak lagi menyentuh cincin saat rilis.
Tipe B. Lebih mudah untuk mendapatkan kuncian dan menahannya dalam tarikan penuh, namun lebih cenderung tali akan menyentuh cincin pada saat rilis dikarenakan bentuknya yang cenderung lurus.
Akan tepati dengan latihan yang benar dalam penguasaan teknik ini para pemanah profesional dapat menggunakan cincin tipe apapun akan bisa menghasilkan rilis yang bersih dan halus.
tapi karena saya bukanlah pemanah profesional ya sudah ambil mudahnya saja, saya akan membuat thumbring tipe A

Memang banyak cara untuk memiliki thumbring, salah satunya adalah dengan membeli, tapi yang terbaik menurut saya adalah anda membuatnya sendiri, karena setiap orang memiliki diameter ibu jari yang berbeda, cincin yang tidak pas dengan ukuran ibu jari kita, lama kelamaan akan terasa sakit bahkan jari bisa memar.
Saya akan mencoba memberikan tutorial cara membuat thumbring turki utsmaniyah tipe A dengan menggunakan alat seadanya seperti gergaji tangan dan amplas agar lebih umum untuk anda contoh daripada menggunakan alat moderen yang belum tentu semua orang memilikinya dan bahan utama yang saya gunakan adalah tanduk kerbau,
• Bahan
1. Tanduk Kerbau (Bisa juga menggunakan tanduk sapi, kambing atau apapun yang memungkinkan untuk dibuat cincin seperti tulang, batu giok, gading, kestamid dan lain-lain)
• Alat
1. Amplas dengan berbagai macam ukuran
2. Gergaji besi
3. Potongan Bambu
4. potongan kayu berbentuk datar dan lurus
5. Pipa berbagai ukuran (untuk melubangi cincin)
6. Double tape (Untuk menempelkan amplas pada kayu dan bambu)
Peralatan yang saya gunakan



Oke langsung aja kita ke pembahasan utama, yaitu "Cara Membuat ThumbRing"
1. Buatlah garis diagonal pada tanduk sebagai panduan untuk memotongnya




2. Tanduk telah selesai Dipotong dan potongan yang akan kita gunakan adalah potongan nomor 2




3. Selanjutnya yang saya lakukan adalah membuat lubang pada tanduk sampai merasa pas dan nyaman digunakan pada jempol, hal ini saya lakukan terlebih dahulu daripada membuat bentuk cincin untuk meminimalkan kemungkinan gagal karna kurangnya bahan pada saat membuat lubang untuk ibu jari.
lubang pada cincin tidaklah sepenuhnya bulat, karna bentuk jempol adalah oval
Diameter titik B lebih besar dari titik A





4. Gunakan potongan bambu yang sudah ditempel amplas agar mendapatkan lengkungan yang rapih, Gosoklah hanya satu arah untuk menghindari ketidakrataannya lengkungan pada cincin



Lakukan juga pada bagian dalam cincin dengan menggunakan bagian dalam bambu yang sudah ditempel amplas untuk merapihkan bagian sisi cincin.





5. Untuk bagian atas cincin, saya menggunakan potongan kayu yang rata.




6. Cincin ibu jari telah selesai dikerjakan, kini kita tinggal menghaluskannya menggunakan amplas .








===

Jumat, 05 Oktober 2018

Pemilihan Serat Kayu Untuk Pembuatan Busur Diri (Selfbow)

Busur Diri atau selfbow adalah kebalikannya dari busur komposit,  karna selfbow dibuat hanya dari 1 bahan kayu, contohnya adalah busur longbow inggris kuno, busur jepang dan lain-lain.
Memilih serat kayu yang tepat sangatlah penting dalam membuat selfbow karena akan menentukan hasil dari busur tersebut.
Kayu yang banyak dibuat untuk selfbow adalah dari pohon yew (Cemara), tapi ada juga yang dibuat dari kayu oak, hickory dan osage orange.
Ada 2 jenis serat pada kayu, yaitu cathedral dan straight grain.
Apa itu cathedral grain  dan straight grain?
(Lihat Gambar)


Cathedarl Grain adalah serat kayu yang berbelok atau titik pertemuan antara serat. dan straight grain adalah serat kayu yang lurus. (Lihat Gambar)

Untuk pembuatan busur diri hindari serat cathedral karena dititik tersebut sangat rentan patah, pilihlah serat lurus memandang (Straight Grain)

Berbeda halnya dalam pembuatan busur komposit tradisional (Asiatic Bow), Pemilihan serat kayu tidaklah terlalu diperhatikan karena ada dukungan dari otot hewan untuk menambah kekuatan kayu tersebut, mereka (Para pembuat busur komposit) hanya memilih inti kayu yang tidak terdapat cabang pohon, mata kayu atau ranting

Fungsi Sinew Pada Busur Perang


Sinew atau otot yang dibuat serabut yang diserut hingga menjadi benang,


Sinew banyak digunakan untuk dibuat tali pengikat dan penguat punggung busur (Bagian yang membelakangi pemanah) dan lain-lain.
otot begitu kuat dan mempunyai karakter menyusut ketika kering, dan dalam sebuah artikel yang pernah ditulis dimajalah "Scientific American" menyatakan bahwa otot memiliki kekuatan tarik hingga 28.000 lb per 1 inci persegi,  Wow!!!.
Dalam sebuah buku berjudul "Bow and Arrow" menerangkan bahwa "Penambahan sinew pada busur menghilangkan sedikit kekhawatiran akan rentannya patah pada badan busur saat memilih kayu untuk bahan busur"

Tapi saya tidak mengatakan bawah semua jenis kayu dapat dijadikan bahan busur, karna tentunya kualitas kayu juga amat menentukan kualitaa dari busur itu sendiri

Namun demikian hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan semua buku-buku yang mengajarkan dan mendeskripsikan pembuatan longbow atau selfbow yang biasanya dibuat dari kayu yew dan osage orange, hal yang wajib dan paling standar dalam pembuatan longbow adalah untuk sangat berhati-hati dan teliti untuk bagian punggung busur, harus sangat memperhatikan arah serat kayu dan dibagian mana yang digunakan. (Lihat: pemilihan serat kayu untuk pembuatan busur selfbow)

Dan sangat disarankan untuk kayu yang memiliki serat lurus (Straight Grain) yang bisa digunakan untuk membuat busur jenis selfbow (Busur Diri)

Dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwasannya sebuah busur yang didukung dengan otot akan menambah kemampuan busur untuk menembak jarak jauh meskipun panjang busur lebih pendek daripada busur jenis selfbow, meminimalisir akan terjadinya patah pada badan busur dan memperbaiki kelemahan dari kekurangan serat kayu yang tidak sejajar.
Busur yang didukung dengan otot cenderung akan menarik badan busur kedalam dan lebih dalam selama proses pengeringan otot tersebut,


tentu hal ini adalah sebuah keuntungan karena kekuatan busur akan menjadi lebih maksimal ketika menembakkan anak panah.
Penggunakan otot pada busur sangatlah menguntungkan bahkan pada kualitas kayu yang kurang baik, dengan penambahan otot yang banyak akan menghasilkan busur yang cukup kuat