Kamis, 30 Agustus 2018

BUSUR TURKI


Busur turki adalah busur komposit hasil penggabungan 3 teknologi busur yaitu, busur arab, busir parsi dan busur mongol/tartar, busur turki terbuat dari bahan kayu maple, tanduk direkatkan dibagian belakang busur/bagian yang berhadapan dengan pemanah dan dilapiai urat dibagian luar dengan menggunakan lem yang dibuat dari kolagen hewan (Animal Glue)
Salah satu kehebatan busur turki ialah mampu menembakan anak panah dengan stabil ketika harus mencapai target yang jauh, Dalam catatan sejarah, busur turki mampu menembakan anak panah sejauh 800m,
dijaman dinasti utsmaniyah "Kemankes" adalah sebutan bagi seorang pemanah profesional, mereka mampu menembakkan anak panah dari busur turki dengan jarak tembak sampai lebih dari 800m dan mampu menembakan anak panah kedua dan ketiga sebelum anak panah yang pertama menyentuh target hanya dalam waktu 1,5detik.


Kemankes khilafah bani utsmaniyah yang terakhir bernama NeƧmeddin Okyay dan wafat pada sekitar tahun 1930 masehi.


BUSUR TARTAR / MONGOL

Busur tartar (Mongol) sama dengan busur-busur perang pada umumnya khususnya wilayah asia, yaitu berbahan dasar dari Kayu, tanduk hewan dan otot/sinew yang direkatkan dengan lem hewani dan dibungkus kulit sebagai pelindung dari pengaruh cuaca, namun beberapa artifak yang ditemukan, busur mongol juga ada yang menggunakan tulang sebagai pengganti tanduk.
Bangsa tartar lebih banyak menggunakan lem resin protein hewan yang banyak ditemukan disiberia untuk merekatkan busur mereka, dengan bahan tersebut busur mongol lebih tahan terhadap cuaca dan air hujan.
Perbedaan Antara busur turki dengan busur mongol yang paling terlihat adalah pada bentuknya, busur mongol memiliki siyah lebih panjang dari busur turki dan busur mongol hampir menyerupai huruf O ketika belum dipasang tali, sedangkan busur turki mirip dengan huruf C
Busur mongol adalah turunan dari busur manchu (China) dan busur yang baik mampu melesatkan anak panah hingga jarak -+500 meter.
dalam ekspedisinya, pasukan mongol mampu mengalahkan khilafah bani abasiyah bahkan hingga eropa,  Merekalah yang menghanguskan banyak peninggalan Islam dari ulama-ulama tabi'in dan menghancurkan  busur arab sekaligus para pembuatnya.
Panjang busur mongol hanya sekitar 160cm akan tetapi kekuatannya bisa mencapai 100lbs hingga 160lbs melebihi busur longbow milik inggris yang kekuatannya hanya 70lbs hingga 80lbs.
Ibnu Taymiyah adalah salah satu pelopor kebangkitan kembali daulah islamiyah, Dari segala kehebatan busur mongol, paja mujahid ahli panahan dimasa runtuhnya khilafah bani abasiyah mulai meneliti dan menggabungkan teknologi dari 3 jenis busur, yaitu busur arab, busur parsi dan busur mongol lalu mengadopsinya untuk membuat busur baru yang mampu menembakan anak panah sejauh 800m, itulah yang kita kenal sekarang sebagai busur turki.
Mata panahnya mampu menembus baju zirah musuh, dan membalikan kekalahan menjadi kemenangan lalu mendirikan kembali khilafah yang tidak terkalahkan hingga abad ke 18,
Masa kekhalifahan bani abasiyah, ilmu metalurgi telah mencapai masa puncaknya dan dapat menciptakan baja yang unik yang kita kenal sekarang sebagai baja damaskus, pada masa itu baja damaskus banyak dijadikan sebagai senjata seperti pedang, ujung tombak, mata panah dan seterusnya. kekuatan dan ketajaman dari baja damaskus ini sangatlah luar biasa, bahkan mampu memotong pedang lawan dengan mudah, maka tak heran jika mata panah yang terbuat dari baja damaskus dapat menembus baju zirah musuh.
Tapi sayang, sekarang formula pembuatan baja damaskus telah punah, begitupun dengan pedang dan anak panah yang terbuat dari baja damaskus.

BUSUR ARAB


   Busur parsi, Busur hindi, busur Cina/Manchu, busur tartar/mongol, busur turki dan busur arab adalah busur-buaur tangguh yang dijelaskan para ulama ahli panah dalam kitabnya, Tetapi dari semua busur tersebut, para ulama ahli panah kala itu begitu mengagumkan dan mengajurkan untuk menggunakan busur arab, pada masa kekhalifahan utsmaniyah busur arab sudahlah sangat langka yang akhirnya punah, kelangkaan busur arab disebabkan karena serangan bangsa tartar pada masa kekhalifahan abasiyah, mereka (Bangsa tartar/mongol) membakar kitab-kitab, membakar semua busur yang mereka temukan dan membunuh para pembuatnya.
Busur arab sudah tidak bisa kita temukan lagi sekarang, kecuali Dimusium topkapi turki tempat peninggalan benda-benda sejarah pada masa kekhalifahan utsmani, Dipercaya bahwa busur arab yang tersimpan di topkapi adalah busur Nabi Muhammad SAW.
Tertulis dalam kitab yang ditemukan dari abad ke 15 masehi yang berjudul asli "Fiy Bayan Fadl Al-Qaws W-As-Sahm wa-Awsafihin" dijelaskan bahwa Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) memiliki 3 busur. yaitu:
2 Busur yang terbuat dari jenis bambu nab'a harum dan nab'a kuning, yang diberi nama Ar Rowha yang berarti harum manis dan Al Safto yang berarti si kuning dan 1 Busur yang terbuat jenis kayu syawhat, Diberi nama Al Bayda yang berarti si putih.
Hingga kini busur Ar Rowha masih tersimpan dimusium topkapi dan masih mengeluarkan bau harum, sedangkan busur Al Safto dan Al Bayda tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya.
Busur Ar Rowha itulah busur arab yang masih bisa kita saksikan hingga sekarang.
Busur arab hijazi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Qodhib: Kedua tangkainya menyatu dibuat dari satu bagian utuh namun ada juga yang kedua tangkainya dibuat dari tangkai yang terpisah.
2. Mu'aqqobah: Busur yang diperkuat menggunakan tanduk kambinh dan urat.

Busur mashnu'ah adalah busur yang paling mirip bentuknya dengan busur parsi, perbedaannya hanya pada siyah yang lebih panjang dibandingkan busur parsi yang memiliki siyah yang panjang.

Rabu, 29 Agustus 2018

SEKILAS TENTANG BUSUR


SEKILAS TENTANG BUSUR
   Bukti-bukti sejarah menunjukan bawah busur panah telah dimulai sejak 5.000 tahun yang lalu pada masa paleolitikum (Jaman Batu Tua) dan awal periode Mesolitikum (Jaman Batu Madya), Petunjuk tertua ditemukan oleh Stellmoor di lembah Ahrensburg, jerman yang terbuat dari kayu pinus atau biasa kita sebut kayu jati belanda dengan poros depan sepanjang 15-20 Cm atau 5,9 – 7,87 inci dengan mata anak panah yang terbuat dari batu, pada masanya busur digunakan hanya untuk berburu hewan sebagai bahan makanan, kemudian seiring berjalannya waktu busur juga digunakan sebagai senjata untuk berperang dan kini busur telah menjadi cabang olah raga ketepatan dan fokus.

BUSUR HORSEBOW

Secara universal, busur horsebow atau juga disebut busur dari timur atau busur reflek memiliki bentuk yang sama dan memiliki 3 bagian, yaitu siyah (Bagian kaku diujung busur tempat mengaitkan tali)  handle dan limb, Secara keseluruhan busur berbentuk menyerupai huruf C menjauhi pemanah saat belum dipasang tali. baik itu dari Asia, Turky, Mongol, Korea, Persia, Hungaria, Tartar, Mughal, China dan seterusnya karena itulah busur horsebow juga disebut busur reflek.
Perbedaan busur dari turky, mongol, korea dan seterusnya hanya terletak pada ukuran panjang secara keseluruhan, bentuk handle, bentuk siyah, kurvatur dan bahan pembuat busur
Rata-rata panjang keseluruhan  busur horsebow sekitar 85cm – 150cm saat tali belum terpasang, Biasanya busur horsebow terbuat kayu atau bambu yang dilapisi tanduk kerbau dibagian perut busur dan diberi otot hewan dibagian punggung busur dengan menggunakan Animal glue / Hide Glue.

Kecil, ringan dan pendek adalah ciri khas busur horsebow jika dibandingkan dengan longbow dari inggris dan yumi dari jepang, namun meskipun mempunyai ukuran pendek tapi berkat dari penggabungan beberapa material yang disebutkan tadi ditambah dengan desain yang melengkung menjauhi pemanah, busur ini bahkan dapat mencapai 70-100Lb bahkan lebih.
Sesuai namanya “HorseBow” yang artinya “Busur Kuda”, busur ini memang sengaja  didesign agar para pemanah tetap bisa  leluasa menembakan anak panahnya dalam keadaan bergerak atau sambil menunggang kuda, namun bukan berarti busur jenis lain tidak bisa digunakan sambil bergerak atau menunggang kuda, hanya saja busur yang panjang akan menyulitkan ketika digunakan saat menunggang kuda daripada busur yang kecil.

Sejak masa kejayaan islam (Islamic Golden Age) sekitar tahun 750 M – 1258 M horsebow sangat melekat dengan bahasa arab, Karena pada masa tersebut teknologi horsebow mulai dikembangkan dan diproduksi massal serta digunakan oleh para pasukan khalifah hingga daulah islamiyah.
Istilah-istilah bahasa arab pada busur horsebow masih melekat hingga saat ini terutama untuk menyebutkan bagian ujung busur tempat untuk mengaitkan tali yang disebut dengan siyah.